Salam jumpa salam sejahtera, sehat selalu
Berjumpa lagi dengan degodego tua disini, baru baru ini saya berjalan jalan ke lapangan dan bertemu dengan kawan baru dan kita melakukan pekerjaan bersama sama di suatu daerah. Mereka sudah disana beberapa tahun lamanya dan sudah berkali kali memasuki wilayah yang dianggapnya ada potensi. Insya Allah itu benar adanya.
Setelah berjalan bersama beberapa hari, kok saya merasakan dan melihati bahwa ada satu persepsi yang kurang tepat sekali. Mungkin suatu saat tepat juga tetapi tidak selalu dapat diterapkan yaaa.
Apa itu, adalah pemahaman tentang adanya mineral Pyrite sudah itulah tanda adanya emas di dalam batuan tersebut. Yup sangat bagus kalau di alam begini adanya dan mudah sekali kita mendapatkan tandanya di lapangan seraya mencari pirit saja sudah langsung ketemu emasnya.
"Pyrite is not the one indicator of gold mineralization" , di alam masih ada kaitan sebagai penciri yang lainnya yang lebih nampak dan lebih akurat.
Ingat bahwa apa yang terdapat dan dapat dilihat diambil sample saat ini adalah produk dari proses alam masa lampau dan perlu diketahui bahwa batuan itu terbentuk dari hasil pembekuan cairan magmatis atau cairan panas hydrothermal , yang mana di dalam nya terkandung banyak unsur dan bersifat khus sesuai keadalam alam pada saat dan lokasinya waktu itu.Nah , kawan kawan sahabat baru yang saya hormati, semoga dapat saling membagi dan dapat berdiskusi tentang apa apa yang kita jumpai untuk menyamakan bahasa dan persepsi atas apa yang dijumpai dilapangan. Insya Allah kalau satu bahasa dan "what you see what you get" nya sama , maka insya Allah akan menjadi suatu yang sangat berkah menuju ke kejayaan.
Basically mengenal pyrite dan chalcopyrite semuanya sudah sangat ramah dengan benda tersebut, namun apa maknai dari kehaditrannya di dalam batuan atau sample batu di hadapan. Nah inilah yang harus kita diskusikan...forward.
Mineral Pyrite (FeS2) dicirikan dengan:
- Modus kejadiannya Mengganti Fe-magnesium, matriks, dan plagioklas. Bisa ada dalam urat.
- Dapat dijumpai sebagai mineral primer dalam massive sulfide.
- Lingkungan keberadaanya Jangkauan luas;
- Terbentuk pada magma yang kondisi pH asam dan netral. Kubik = kondisi pH netral, Pyritohedral = kondisi asam. Ambient - suhu maksimum.< 240 di mana itu adalah pseudomorph dari marcasit
- Ciri Fisik: Kilap metalik, Biasanya kubik, kuning brass, kekerasan 6-6.5. Pola alur tekstur paralel. Noda warna-warni buram apabila sayatan tipis mineral ini dilihat dibawah Microscop.
- XRD: 1,633, 2,709, 2,423
- Mineralogi: Kubus atau pyritohedra berwarna kuning pucat atau kuning kehijauan. Keras, reflektif, isotropik.
Dari keterangan tersebut di atas, maka sangat luas bahwa mineral pirit dapat berada di dalam agregasi batuan dan oleh karena itu awas dan berhati hatilah menyimpulkan dengan adanya keberadaan mineral ini menjadi petunjuk satu satunya atas keberadaan emas.
Simpan dahulu apabila sahabat ketemu dengan mineral pirit di dalam samplenya dan berpikirlah untuk mencari teman teman mineral lainnya. Yang tentu masih ada asosiasinya disekitarnya atau sebelah sebelahnya.
Berikutnya yang terpenting adalah berada di lingkungan apa, mineral utamanya di sekitar pirit itu. Pirit berada di dalam lingkungan kwarsa vein atau vulkanik atau atau batuan beku lainnya atau bahkan di batuan sedimen atau metamorf.
Lingkungan batuan host Kwarsa menjadi salah satu yang paling di dambakan dalam dunia pencak silat eksplorasi. Apalagi dengan hadirnya pirit disitu, menambah menarik atas lokasi sampling tersebut.
Sedang keberadaan pirit di dalam lingkungan batuan volkanik menjadi menarik dengan adanya asosiasi mineral yang lainnya, misalnya argilik, alunite, dickite, ilite atau smectite.
Tambahan saja, simpli membedakan antara mana pirit mana emas di dalam sample batuan. Adalah ditunjukan dengan sifat fisik di atas, kalau pirit akan berkilau kilau kalau kena sinar dalam bentuk kristalnya yang kubus.
Sedangkan emas tidak menunjukkan kilauan kalau kena sinar, biasa saja kuning emas yang khus. Nah sekarang perhatikan gambar di atas tersebut, itu ada pirit dan ada emasnya juga.
Dalam batuan sedimen sering dijumpai pirit, apalagi di dalam aluvial tentu sangat mengecoh dan bahkan banyak yang tersalah mengira bahwa itu adalah emas. Padahal emas yang palsu.
Dalam perkara mineralisasi, keberadaan pirit menunjukkan adanya unsur belerang (sulfur) di dalam batuan. Yang mana terikat bersama besi yang secara kebetulan mempunyai sifat kimiawi sebagai logam yang mudah bersenyawa dengan asam.
Sementara di dalam batuannya (host rock) sendiri pirit dapat berlaku sebagai mengisi celah (fill fracture) atau terdapat menyebar di seluruh masa batuan (diseminate) atau hanya di permukaan celah batuan (cleat surtface) .
Dapat juga pirit sebagai kristal terpisah di beberapa titik masa batuan. Ini disebut sebagai spotik pirit, yang mempunyai interpretasi berbeda lagi, dari lainnya.
Unsur belrang di dalam pembentukan batuan akan menjadi salah satu ciri atau tanda bahwa batuan tersebut dibentuk dari bahan material yang bersifat sulfid. Nah dengan sifat sulfid ini lah diharapkan lingkungan nya asam sampai netral.
Dus maknai sebagai bahan magmatis pembentuk batuan host sumber daya mineral ekonomi di alam secara umum.
Nah ini menjadi berbagai interpretasi dan kemungkinan atas kejadiannya dahulu saat dibentuknya batuan tersebut.
0 Response to "Pyrite is not the one indicator of gold mineralization"
Post a Comment