Teori Plate Tectoni Sudah Disebut Dalam Quran
Alfred Wegener |
Wegener bukanlah orang yang pertama memikir tentang bumi ini bulat, sebelumnya pada tahun 1857 Eduard Suess seorang geologist dari Austria, mempublikasikan tentang theori geosinklin dan menjadi inspirasi teori tektonik. Disebutkan bahwa di bagian Selatan bumi merupakan suatu benua besar yang bersatu Gondwana Land dan di Utara Laurasia.
Dalam perkembangan teori ini masih diikuti sampai tahun 1950, namun kebelakang Plate Tectonic lebih memberikan logika yang pas. Dan banyak bukti dimunculkan setelah diketemukan di lapangan penyelidikan di seluruh dunia.
Postulate yang digagas Wegener semakin banyak dibuktikan dengan semakin adanya bukti dari para ahli yang datang dari berbagai lokasi.
Himalaya Dulunya Lautan
Salah satu bukti yang menarik tentang teori Plate Tectonic ini ketika membaca tentang pendakian Puncak Everest +8848 m diatas muka air laut. Dari sekian kali pendakian dari Inggris, China, Jepang, Italia, Austria, Perancis, India, Amerika, New Zealand, Nepal sendiri dan lainnya menyebutkan bahwa ada batuan kapur di puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Pendapat itu dilansir juga di uraian tentang geologi sekitar puncak Everest yang di tulis oleh Stewart Green. Bahwa Formasi geologi tertinggi adalah Qomolongma Formation yang merupakan satuan batukapur mengandung fosil trilobit dan crinoid yang berumur Ordovisium.
Bagaimana boleh menjadi gunung tertinggi i dunia seperti sekarang ini. ?
Menurut sejarah geologinya, Inilah salah satu bukti bahwa teori tektonik lempeng (Plate Tectonic Theori) yang menyebutkan bahwa bumi ini terbentuk dari lempeng lempeng yang saling bergerak dan satu sama lain saling bertumbukan.
Nah Tumbukan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia membentuk struktur bumi menjadi pegunungan tinggi termasuk Puncak Mt.Everest. Secara general melihat formasi yang tersusun batuan kapur menjadi relatip lebih ringan dari batuan yang lainnya sehingga terjadi melipat ke atas dan membentuk suatu patahan besar di sekitar puncak .
Bentuk piramida punca Evererest , bukankah itu sekaligus adalah bidang patahan. Dan sejarag geologi menceritakan bahwa batuan semacam sekis dijumpai pada sisi Formasi North Col di atas Yellow Band.
Ring Of Fire Indonesia
Secara geologi Kepulauan nusantara terdiri dari beribu buah pulau dan disana berbaris suatu pegunungan dengan gunung api di sepanjang puncaknya. Inilah yang dikenal dengan Ring Of Fire.
Deretan gunung api dari Sumatra, Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, belok ke Sulawesi, Sangihe & Talaut , Halmahera dan Morotai merupakan jalur api yang menjadi bagian dari teori Plate Tectonic.
Kemunculan gunung api di sepanjang jalur api merupakan hasil tekanan kuat dari dalam perut bumi, bersifat magmatis yang menembus dinding kerak bumi yang sudah hancur karena tumbukan (subduction) dan ini terjadi disepanjang jalur volkanik (Volcanic Arc).
Mineralisasi di sepanjang jalur
Selain mengakibatkan adanya jalur gunung api , maka dengan terjadinya zona hancur pada kerak bumi, juga menyebabkan terjadinya penyebaran cairan magmatis yang mengandung berbagai mineral yang ekonomis dan akan mengisi setiap ada celah ruang yang mampu diisi cecair tersebut. Inilah yang disebut didalam ilmu geologi "Mineralisasi"
Sifat dan element yang terkandung di dalam cecair magmatis yang masuk ke dalam celah celah kosong itu sangat spesifik tergantung kepada sifat alaminya : pH, asam basa, kandungan gas, tingkat panas yang berhubung dengan liquiditas elemen, dan mobilisasi dari tekanan dalam ruang geraknya.
Bagaimana datangnya cecair magmatis yang bersifat panas tersebut?
Nah kalau pertanyaan ini jawabannya adalah bagaimana pembentukan Bumi dan Langit nantinya. Ada bahwa bumi dibentuk dalam 6 masa, bumi terdiri dari 7 lapisan, seperti langit terdiri 7 lapis.
Dan bahwa ujung ujungnya , kita kembali kepada Yang Maha Pencipta alam semesta seisinya. Ternyata semua jawabannya sudah disinggung dalam Al Quran, lantas apa lagi hendak bertanya.
Disebut Dalam Al Quran
Bahwa jauh jauh hari bahkan masa tentang pengetahuan lempeng tektonik di dunia ilmu pengetahuan ternyata sudah ada disebut dalam Al Quran melalui ayat ayatnya.
Mengutip ayat QS Surah Al Anbiya 31:
"(Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap) bagi bumi, sebagaimana atap yang menaungi rumah (yang terpelihara) tidak sampai ambruk (sedang mereka dari segala tanda-tanda yang ada padanya) berupa matahari, bulan dan bintang-bintang (berpaling) mereka yakni orang kafir tidak mau memikirkan hal itu hingga mereka mengetahui, bahwa pencipta kesemuanya itu tiada sekutu bagi-Nya".