Alluvial indicate Gold Sources

Jumpa Alluvial Gold Apa gunanya..?

Emas Alluvial
Setelah alluvial dijumpai di suatu daerah aliran sungai (DAS), maka apa yang dapat dipikirkan, selanjutnya,
Adakah potensi adanya sumber emas di hulu aliran sungai tersebut..?

Ada, tentu ada sumber yang mendatangkan emas  alluvial tersebut,tetapi bagaimana munafaat dan cara selanjutnya untuk mengetahui asal usul dari pada emas yang ada disitu..?

Sebagai tindak lanjut seorang Exploration  Geologist , tentu tidak hanya stop sampai disini, tetapi aan menlanjutkan pencariannyya sampai dijumpai sumber orisinal batuan penghasil emas tersebut. Batuannya di mana, batuan Apa, Type jebakannya bagaimana dan selanjutnya Jumlahnya Berapa. 

Tersebutlah 4 pertanyaan bersangkutan explorasi ini:

# Where is the sources..?
# What is the host rocks..?
# How is the type of Mineralization..?
# Howmany tonnes the resources..?  



Berikut penuturannya.
Ada beberapa hal perlu diperhatikan pada alluvial yang dijumpai di suatu daerah.

1. Texture : bagaimana kesan daripada butiran emas alluvial, serta butiran material menyertainya, amang , galena, base metal dan quartz grain yang dijumpai. 
Texture ini merupakan kesan dari mata biasa ataupun dengan bantuan kaca pembesar "Loupe" dan dapat di kategorikan sebagai berikut :
Texture Halus : permukaan butir halus, rata, tanda sudah mengalami pengikisan transportasi cukup intensive. Dapat diinterpretasi bahwa material butiran ini sudah mengalami transportasi cukup lama, jauh sehingga tersisa menjadi bagian halus, rata permukaannya.
Texture Kasar : sebaliknya dengan kenampakan texture yang permukaan butiran kasar apalagi masih terlihat original kulitnya, maka diinterpretasi sebagai masih dekat dengan batuan sumber nya dan belum mengalami abrasi transportasi yang cukup.

2. Bentuk butiran : bentuk "shape" butiran emas atau butiran material Quartz, amang , galena, besi, mangaan dan lainnya akan menunjukkan kenampakan bentuk sebagai berikut :
Bentuk membundar "Rounded" : bentuk rounded maupun sub rounded menggambarkan bahwa material tersebut telah mengalami proses pengikisan yang yang cukup intensive sehingga permuaan kasarnya hilang,, sudut sudut butir telah menjadi tumpul dan bahkan menjadi halus, "curve" membundar.
Bentuk Meruncing "Angular" atau "sub angular" : sebaliknya dengan menunjukkan kenampakan bentuk meruncing , maka berarti material tersebut belum banyak mengalami pengikisan , sehingga bagian sudut sudutnya masih berbentuk aslinya meruncing, kasar dan menyudut. 

3. Size butir : Ukuran butir material emas yang dijumpai akan menjadi salah satu alat bukti proses yang pernah dialami di daerah itu. 
Butir halus atau debu : merupakan material emas yang paling banyak dijumpai, demikian karena se ukuran butir yang halus , akan sangat memungkinkan untuk ter transport oleh media pengaliran meskipun medianya kecil, anak sungai sekalipun.
Butir kasar tampak mata biasa : menunjukkan emas yang masih berat, dan belum tertransportasi relative jauh dan belum cukup lama mengalami pengikisan oleh media transportasi.

4. Keberagaman , "sortation" : keberagaman butiran juga merupakan salah satu faktor yang patut di teliti . Demikian untuk dapat di ketahui sudah seberapa jauh dari sumber emas tersebut. Juga untuk mengetahui tipe batuan apa yang menjadi sumber mengandung emas tersebut.
Keberagaman ini antara lain ...bentuk dan ukurannya seragam..
Keberagaman mineral dijumpai... artinya hampir seluruh mineral yang dijumpai didominasi oleh quartz misalnya. sehingga dapat di prediksi bahwa sumber emas tersebut dari Quartz Vein yang cukup tebal dan bukan quartz vein tipis pada batuan granit atau Tuff misalnya.

Exploration "Tree"

Suatu explorasi melalui pengambilan sample alluvial dengan cara mendulang, panning akan memahami metode pohon seperti gambar samping. Dari contoh tersebut, maka dapat di duga bahwa ada suatu sumber emas yang berada di bagian huklu sungai, di sebelah kanan pengaliran utama. 
Dari hasil panning di dapatkan hampir semua lokasi sample stream sediment disebelah kanan menunjukkan hasil yang positive bahkan banyak dijumpai butiran emas alluvial. 
Sebaliknya di sebelah kiri aliran sungai Utara , tiada hasil, blank.
Dengan mengarah kepada data hasil panning tersebut , dimana sumber emas alluvial itu, maka dapat diduga ada di sekitar perbukitan di dekat Out Crop Quartz Vein. 
Sekaran g selanjutnya dapat di teruskan eksplorasi di bagian hulu atau darat dengan ridge and spur sampling. ataupun dapat di kombinasikan dengan Geochemical Grid Sampling top soil.

Recomendation
 Kemudian kiranya setelah mempunyai banyak data alluvial, maka dapat digunakan sebagai penunjuk untuk mengetahui apa yang ada dan terdapat terjadi di hulu sistim pengaliran .

Setelah beberapa hal; dapat diteliti seksama, maka sekarang kiranya dapat untuk menduga 

1. Jarak sumber tersebut : berjarak relative dekat, atau sangat jauh
2. Batuan Sumber : misalnya quartz vein, atau schist, metasediment, porphyry  dll

3. Mungkin tipe jebakan emasnya: Vein system, Metasediment  atau Porphyri
4. Jumlah sumber daya : Sumber daya cukup banyak, luas areanya, atau hanya kecil


Degodego Semakin banyak pengetahuan membuat bijak

0 Response to "Alluvial indicate Gold Sources"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel