7 Point Mengenal Batuan Membawa Emas


 Sebagai bagian dari mencari keberadaan logam mulia emas, maka salah satu yang wajib dikerjakan adalah mengidentifikasi singkapan batuan ("out crop") yang dijumpai di sepanjang jalur survei anda. Hal ini akan menjadikan seri kumpulan data lapangan yang sangat amat berarti nanti di dalam mengevaluasi akhir dan membuat suatu kesimpulan yang mana selanjutnya akan dipakai sebagai dasar untuk mempertimbangkan bisnis.

Cerita ini terinspirasi dari apa yang saya alami, kesulitan dan kebingungan pada saat bekerja sebagai bagian dari perusahaan yang bergerak dalam industri mencari gali emas. Nah oleh karena itu saya mencoba berbagi apa yang saya sudah pernah saya jalani selama bekerja bertugas dalam bidang mencari logam emas di lapangan. Bukan bermaksud untuk mengajari itik untuk berenang dan atau menambah garam air laut, melainkan hanya berbagi apa yang telah saya jalani selama ini.

Apa saja kesulitan yang pertama masuk ke hutan dan diharuskan melakukan survei atau meneliti kebumian dengan modal yang pernah dipelajari dari bangku kuliah, kiranya sikit banyak ada perbedaan atau dapat saya rasakan sebagai suatu kebingungan yang wajar sebagai "new comer" di lapangan langsung ketemu singkapan. Apalagi yang dihadapi jelas pernah di survei oleh peneliti yang cukup terkenal dan mempunyai reputasi bagus di dunia dan dalam bidang profesinya.

Perasaan saya dulu seolah berada sebagai suatu yang sangat kecil dan belum mempunyai makna apapun saat itu. Hanya bingung , mentalitas kecil saja serta tidak tahu menahu apa yang harus dikerjakan.

  1. Relax dan kumpulkan energi, ambil lah sebatang rokokmu dan istirahat sejenak ambil napas kemudian baru memulakan kegiatan utamamu. Minum sikit , rehat sikit dan koleksi energi berpikir kuat.
  2. Mulailah dengan kesan menarik pada singkapan batuan
  3. Barulah catat sifat fisiknya sepertinya di sini harus ingat saat sebagai student praktikum Geologi Dasar.
  4. Kenali Struktur Geologi yang ada, ingat apa apa saat praktikum dulu
  5. Ambilah juga sample secukup cukupnya dan lebih baik kebanyakan dari pada kurang dan harus kembali lagi ke lapangan.
  6. Jalanlah kiri kanan sekitar singkapan dan carilah data yang menarik dari struktur dan jenis batuan , soilnya dan efek alam yang terjadi , misalnya sifat pepohonan yang tumbuh, atau bahkan botak saja bukitnya.
  7. Buatlah dokumentasi dengan photo dan sketsa semampunya.

 Point 1 Relaxasi perjalanan

Perjalanan survei cari gali emas bukan suatu jalan jalan ringan , melainkan menyusur alur sungai, naik bukit, turun lembah yang terkadang harus menebas pokok , ilalang yang menghadang jalan setapak yang akan dilalui. Belum lagi kalau menyusuri sungai, masuk cabang anakan sungai harus menyusuri sepanjang alur itu berkembang.

Karena di dalam alur alur sungai itu umumnya akan terlihat permukaan bumi yang relatip tidak ada akar pepohonan yang menutupinya. Sehingga di sana muncul singkapan batuan yang dicari.

Nah tentu dalam perjalanan begini menguras tenaga, letih, capek dan penat. Lebih lebih lagi kalau lama sudah berjalan dan tidak mendapatkan data sedikitpun atau alias batuannya soil yang monotone seragam saja.

Maka ketika berjumpa dengan singkapan batuan di hadapan, lakukan point 1 ini dengan sebaik baiknya, dan baru kemudian step berikutnya. Dengan harapan apa yang dijumpai dihadapan membawa keberkahan tim dan tentunya perusahaan tempat bernaung.

Point 2 Mulai amati singkapan

Sekarang dirimu secara fisik sudah segar kembali dan siap untuk memulai tugas yang anda emban selama ini. Nah itu di depanmu ada singkapan batuan yang kesan pertamamu itu suatu singkapan batuan yang sangat menarik. Coba satu persatu uraikan apa apa saja yang menarik dari segi keilmuan kebumian pada lokasi ini.

Pertama saya melihat suatu gundukan anakan bukit yang ditutup oleh satu batuan berwarna merah coklat seperti besi berkarat, dan dengan pola kesan berserakan hancur sana sini sehingga memberikan kesan lineasi , deret garis tegas memisahkan antara blok kiri dan kanan saling berpihakan masing masing. 

Selain itu juga saya berkesan warna batuan setelah saya dekati dan mengambil segenggam kepalan tangan dan saya amati dengan kaca pembesaran geologi (Loupe Eschenbach 10x), terlihat dalam pandangan mata ada banyak mineral menarik. 

Termasuk antara lain mineral silica jelas adanya, feldspar , mineral glass volkanik, pirit ada, chalcopirit ada juga, dan warna biru kehijauan malachite pun ada. Sedang ada satu lagi yang belum dapat kusebut namanya. 

Maka saya tulis apa adanya yang saya lihat, yaitu mineral berwarna bening kehijauan, berkilap seperti kaca, cukup keras mungkin tidak tergores oleh pena tungsten dan sedikit susah untuk di amati karena terlalu kecilnya menempel di segenggam sample.

Namun saya bawa sebahagian saja sample batuan tersebut dan akan saya amati lebih lanjut di bawah mikroskop komputer yang lebih pembesarannya.

Kemudian saya coba teteskan larutan asam klorida, tidak berbuih , artinya jelas bukan batuan carbonat.

Mengenai beratnya saya rasakan cukup berat di banding dengan batuan lainnya.

Dari kenampakan kesan sekilas menunjukkan adanya perubahan tekstur aslinya, dari kenampakan batuan termasuk jenis batuan volkanik dengan tekstur granular bervariasi ukuran kristal, namun masih berukuran pasiran secara umum .

Point 3 Ambil sample

Berikutnya adalah mengambil contoh batuan tersebut untuk keperluan laboratorium dan pertinggal di kantor eksplorasi dan lainnya untuk pengembangan kerja kerja selanjutnya eksplorasi. 
 
Dalam hal ini sebaiknya di ambil seberat sample kurang lebih 5 Kg plus untuk pertinggal setengah kilogram .
 
Pada kesempatan ini sediakan kantong sample yang dapat mewadahi mencukup ukuran sample yang akan kamu ambil dan dapat bertahan sehingga dikirim ke laboratorium secara ekspedisi. Aman dalam kemasan koli sample tersebut.
 
Tuliskanlah label nomer sample pada kantong sample tersebut dan pada sample batuan untuk pertinggal serta keperluan pengamatan lainnya, sehingga dapat menjadi pedoman mengenal pasti dimana batuan itu di ambil.
 
Bagaimana anda menuliskan label nomer sample pada kantong tersebut. kira kira ada beberapa hal sebaiknya di ingat antara lain: 
  •     Awalan dengan dua huruf menggambarkan jenis sample tersebut di ambil dari mana  , Batuan outcrop = RO , batuan dari glundungan atau hanyutan di alur = RF , Batuan dari menggali paritan atau channel memotong struktur atau memotong arah nya = RC  dan batuan dari pengambilan tanah soil = RA  , sedang batuan dari sample pengeboran = RD. Satu lagi batuan di ambil dari aluvial = RS.
  • Sedang penomeran contoh batuan sebaiknya bersifat "Uniq" jangan ada kembar dan pengulangan nomer angka. Dan buat sejumlah nomer 4 angka atau 5 angka.
  • Akhiran label sample sebaiknya menggambarkan lokasi atau daerah atau wilayah di mana yang dikenal yang terkenal di sekitar terdekat dari titik pengambilan sample tersebut.  Dan ini dapat dengan 3 huruf , sebaiknya yang mudah disebutkan. Misalnya di Indonesia = RO 12345 INA
  • Kalau harus mengambil lebih dari satu sample dari titik yang sama sebaiknya di berikan lebel tambahan A, B,C dan seterusnya di belakang angka.
Pengambilan contoh batuan juga sering atau dapat di lakukan dengan menggali parit dahulu dan ini disebut Test Pit (Parit Uji) atau juga dengan membuat paritan panjang di sebut Trenching.  Atau juga sebuah parit lebar luas maka digunakan alat berat untuk membuatnya, dan ini di sebut Coasting.

Jangan pernah lupa semua bentuk penggalian dan pengambilan sample tersebut di lakukan dokumentasi, pengukuran geometri nya.

Point  4 Ukur semua geometri dan besaran

Lakukan pengukuran luas lebar panjang tinggi dalam dari pada singkapan batuan yang sedang anda amati di titik tersebut. Gunakan sketsa dengan semaksimalnya anda bisa melakukan meskipun tidak fasih menggambar. 
 
Bahwa semua bentuk gambar skets yang anda buat itu akan memberikan bayangan tentang geometri disekitar singkapan .
 
Banyak hal lain yang juga perlu dilakukan pengukuran, antaranya adalah pengukuran tebal perlapisan, tebal atau lebar jalur batuan yang menarik, lebar fragmen batuannya.

Point  5 Marking dan tracking

Marking dengan GPS Garmin anda dan lakukan ploting di dalam peta lapangan di buku kuning atau buku kecil catatan lapangan di sakumu. Jangan lewatkan proyeksi koordinat anda sebagai internation Geographyc atau local saja. Setiap negara atau daerah akan mempunyai local geograophys system masing masing dan semua tetap mengacu kepada Geographyc World. Latitude dan Longitude. 
 
Dalam halk ini juga selain Waypoint Marking juga di lakukan save tracking perjalanan survey anda. Jangan lupa ini akan membuatmu mengerti dalam plotiing peta survey setelah di kantor nanti.  


Point  6  Dokumentasi Photo/Video

Ambillah gambar foto dan video yang diperlukan menunjang keperluan evaluasi dan presentasi, bukan banyak orang sedang bereksien, melaikan yang objek batuan dengan pembanding manusia atau benda lain.
 
Lakukan pengambilan secara closed up maupun jarak jauh, sehingga terdeteksi dan tergambarkan situasi dan detail atas singkapan batuannya.
 
Closed up pada struktur sedimen, butir batuan, fragmen batuan dan pengisian celah atau alur alur mineral tertentu. 

Point  7 Cek sekali lagi

Mari kita liuhat sekali lagi apa saja masih kurang dan belum tercatat dalam rekaman atas singkapan batuan di hadapan anda. Mungkin anda tidak akan datang kembali kemari, atau lantaran lokasinya sangat remote dan memerlukan waktu berhari hari , mahal serta sulit di capai, maka sebaiknya lebih kebanyakan data dari pada datang ulang.
 
Ada baiknya mencoba merekonstruksi sejarah geologi apa yang terjadi di dalam perkembangan perlahan dari pada roman muka bumi di lokasi setempat. Inilah yang akan membuka tabir sejarah masa lampau sehingga mampu menceritakan secara logika apa apa kejadiannya. 
 
"Better more data than you 'll be back again"

 

 

Degodego Semakin banyak pengetahuan membuat bijak

0 Response to " 7 Point Mengenal Batuan Membawa Emas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel